PertaLife Insurance Resmi Jadi Brand Baru Asuransi Jiwa Tugu Mandiri
Bisnis.com, JAKARTA -- PT Perta Life Insurance dengan merek dagang PertaLife Insurance telah resmi menjadi nama dan brand baru menggantikan PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri.
Direktur Utama PertaLife Insurance Hanindio W Hadi mengatakan, rebranding ini merupakan bagian dari proses transformasi yang dilakukan perusahaan sejak September 2020. Identitas baru diharapkan dapat meningkatkan performa perusahaan ke arah yang lebih baik, sekaligus menumbuhkan kepercayaan lebih kepada para stakeholders, termasuk nasabah.
"Perubahan iklim bisnis global sangat-sangat cepat. Kami tambahkan kata agile dalam tagline kami sehingga menjadi care, commit, dan agile, supaya kami lebih fleksibel dan lebih cepat adaptasi dengan perubahan di lingkungan bisnis global. Saat lakukan perubahan identitas, kami ubah citra perusahaan menjadi perusahaan asuransi jiwa dengan etos kerja baru dan kinerja baru," ujar Hanindio dalam konferensi pers, Senin (17/1/2022).
Dia menjelaskan, perubahan nama tersebut telah disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 24 November 2021 dan telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-881/NB.11/2021 tertanggal 28 Desember 2021.
Dengan identitas baru, kata Hanindio, perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan inovasi produk sesuai kebutuhan nasabah.
Dia menambahkan bahwa perubahan nama ini tidak akan mempengaruhi seluruh perjanjian atau kontrak dengan para nasabah atau mitra bisnis yang telah ditandatangani sebelumnya dengan menggunakan nama PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. Kontrak tersebut masih tetap berlaku sesuai dengan syarat dan ketentuan polis asuransi dan perjanjian yang sudah disepakati sebelumnya.
Adapun, dia juga menegaskan bahwa tidak ada perubahan pemegang saham dalam proses rebranding ini.
"Tidak ada perubahan pemegang saham, tetap Dana Pensiun Pertamina sebesar 71,39 persen, PT Timah Tbk. sebesar 27,83 persen, dan Kementerian Keuangan RI sebesar 0,78 persen," katanya.
Sumber : Bisnis.com