Fakta-fakta Varian BA.2, Virus Baru yang Disebut ‘Son of Omicron’

Posted by Sistem Carikonsultan, 26 January 2022

Bisnis.com, JAKARTA – Belum selesai dengan varian Omicron, virus baru yang dikenal sebagai BA.2 mulai teridentifikasi di beberapa negara di Asia dan Eropa. Hal ini tentu saja tidak mengejutkan, sebab virus terus-menerus bermutasi.

Meskipun informasi mengenai varian BA.2 masih sedikit, berikut fakta-faktanya yang perlu Anda ketahui, yang telah Bisnis rangkum dari berbagai sumber.

Versi baru Omicron ini pertama kali terdeteksi di Inggris pada 6 Desember 2021, menurut laporan HSA. Akan tetapi, ada berbagai laporan tentang dimana BA.2 pertama kali muncul. Ada yang menyarankan Afrika Selatan, India dan Filipina.

Mengutip Deadline, Rabu (26/1/2022), varian BA.2 telah ditemukan di AS, menurut stasiun Sinclair Broadcasting Seattle yang melaporkan Departemen Kesehatan Negara Bagian Washington telah mengonfirmasi dua kasus BA.2 yang ditemukan awal bulan ini. Varian ini juga telah terdeteksi di India, Denmark dan Inggris.

Sementara itu, The United Kingdom Health Security Agency mengatakan setidaknya varian turunan Omicron ini telah diidentifikasi di 40 negara dan masih ada ketidakpastian mengenai signifikansi perubahan pada genom virus. Demikian dilansir dari Washington Post, Rabu (26/1/2022).

Beberapa ahli menjuluki BA.2 sebagai ‘Stealth Omicron’ dan ‘Son of Omicron’ karena memiliki sifat genetik yang membuat lebih sulit untuk mengidentifikasi virus Omicron pada tes PCR.

Akan tetapi, para ahli belum bisa memastikan apakah ‘Son of Omicron’ ini dapat menginfeksi lebih baik atau lebih buruk daripada Omicron itu sendiri.

Hingga saat ini, masih belum banyak informasi yang bisa membuktikan apakah BA.2 lebih ganas, menyebar lebih cepat atau lebih baik dalam menghindari kekebalan daripada varian Omicron asli BA.1.

Oleh karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia melalui situs resminya mengatakan, penyelidikan karakteristik BA.2, termasuk sifat lolos dari kekebalan dan virulensi, harus diprioritaskan secara independen dan komparatif dengan BA.1.

The United Kingdom Health Security Agency mengidentifikasi lebih dari 400 kasus BA.2 dalam 10 hari pertama di bulan Januari, dan pada Jumat (21/1) lalu menunjuk BA.2 sebagai ‘virus under investigation’ atau virus yang sedang diselidiki, menurut laporan Al Jazeera.

Seorang ahli virus di State Serum Institute di Denmark Anders Fomsgaard mengatakan bahwa BA.2 telah menjadi bentuk virus yang dominan di negaranya yang berpenduduk hampir 6 juta orang, dimana sekarang menyumbang sekitar 65 persen dari kasus baru BA.

Meskipun begitu, Fomsgaard mengatakan bahwa mereka tidak terlalu khawatir karena sejauh ini pihaknya tidak melihat perbedaan besar dalam distribusi usia, status vaksinasi, infeksi terobosan dan risiko rawat inap.

“Juga, meskipun tingkat infeksi BA.2 tinggi, jumlah rawat inap di ICU menurun,” ungkapnya.

Sumber : Bisnis.com